Selasa, 01 November 2011
Seni Merangkai Bunga Altar
SENI MERANGKAI BUNGA ALTAR
Sinopsis
Rangkaian bunga altar tidak harus mahal, tetapi bagaimana rangkaian bunga "nyambung" dengan suasana liturgi. Tidak asal pasang dan yang pasti membuat perayaan iman lebih berkesan. Lengkap visualisasi detail dan tips-tips praktis. Ditulis oleh pakar perangkai bunga altar dari kota kembang. Buku ini terdiri dari 4 bagian pokok. Pada bagian pendahuluan disajikan penjelasan litugis, kemudian ditampilkan alat dan bahan yang dipergunakan di dalam merangkai sekaligus tahap-tahap merangkai bunga. Ditampilkan aneka contoh rangkaian yang dapat menimbulkan inspirasi, aneka tips praktis yang mudah dan menarik. Pada bagian akhir, ditawarkan gagasan yang pantas Anda pertimbangkaNSeni Floral dan Merangkai Bunga di Indonesia
Di Indonesiapun bunga dipergunakan untuk persembahan dalam upacara-upacara agama dan keramaian sejak dahulu kala. Kita lihat misalnya di Bali, Jawa dan daerah-daerah lainnya pada saat-saat demikian, bunga tak dapat dilepaskan.
Seni janur yang pada masa kini telah mempunyai nilai nasional digunakan pada upacara-upacara tersebut. Tampaknya ini adalah ciri khas Indonesia dalam Seni Floral dan Merangkai Bunga di masa mendatang. Bunga telah dirangkai sejak dahulu kala, tetapi hanyalah dari segi penampilannya saja.
Rangkaian demikian itu, sukar dinamakan sebagai hasil karya seni. Karena tidak mengucapkan keabadian dan keindahan alam ataupun lingkungan dimana bunga atau tumbuh-tumbuhan tersebut hidup ataupun perasaan yang diberikan, bahwa perangkainya sedang mencoba untuk mengungkapkan sesuatu melalui bunga atau flora
Rangkaian demikian itu, sukar dinamakan sebagai hasil karya seni. Karena tidak mengucapkan keabadian dan keindahan alam ataupun lingkungan dimana bunga atau tumbuh-tumbuhan tersebut hidup ataupun perasaan yang diberikan, bahwa perangkainya sedang mencoba untuk mengungkapkan sesuatu melalui bunga atau flora
Seni Floral dan Merangkai Bunga ini adalah sama dengan seni patung ataupun seni lukis dimana seniman mengungkapkan sesuatu melalui karyanya. Kalau seni lukis memakai kuas atau kanvas, cat minyak sebagai alat
pengungkapan sang seniman, maka Seni Floral dan Merangkai Bunga memakai bahan-bahan flora (bunga-bungaan, dedaunan, ranting-ranting dan lain-lain). Bahkan didalam kemajuan tekhnik dewasa ini Seni Floral dan Merangkai Bunga lebih berkembang lagi dengan memakai bahan-bahan metal, plastic bahkan dengan tekhnik mutakhir pun dapat diterapkan disini.
pengungkapan sang seniman, maka Seni Floral dan Merangkai Bunga memakai bahan-bahan flora (bunga-bungaan, dedaunan, ranting-ranting dan lain-lain). Bahkan didalam kemajuan tekhnik dewasa ini Seni Floral dan Merangkai Bunga lebih berkembang lagi dengan memakai bahan-bahan metal, plastic bahkan dengan tekhnik mutakhir pun dapat diterapkan disini.
Di Indonesia yang kaya akan bahan bakunya bahkan kadang-kala yang di- dicampakkan di sampah pun dapat dipergunakan sebagai bahan Seni Floral dan Merangkai Bunga tersebut.
Pulau-pulau yang tersebar di seluruh tanah air mempunyai berbagai kebudayaan yang sangat menarik serta mempunyai flora dan fauna yang tidak banyak didapati di dunia luar, sangatlah menarik untuk dapat diterapkan pada
Seni Floral dan Merangkai Bunga ini.
Pulau-pulau yang tersebar di seluruh tanah air mempunyai berbagai kebudayaan yang sangat menarik serta mempunyai flora dan fauna yang tidak banyak didapati di dunia luar, sangatlah menarik untuk dapat diterapkan pada
Seni Floral dan Merangkai Bunga ini.
Demikian pula Seni Janur misalnya dapat lebih dikembangkan kedalam Seni Floral dan Merangkai Bunga tersebut sehingga masa-masa yang akandatang kita pun akan memiliki Seni Floral dan Merangkai Bunga di Indonesia yang tidak kalah hebatnya dengan kebudayaan Ramayana yang berasal dari
India menjadi Ramayana Indonesia.
India menjadi Ramayana Indonesia.
Macam - macam Rangkaian Bunga
Beberapa rangkaian bunga yang kita kenal untuk keperluan-keperluan antara lain:
- Rangkaian bunga unttuk keperluan rumah tangga.
- Rangkaian bunga untuk perhelatan perkawinan.
- Rangkaian bimga untuk berduka cita.
- Rangkaian bunga untuk merayakan hari-hari bahagia, contoh: Kelahiran bayi, ulang tahun, dan semacamnya.
Tema-tema untuk karangan bunga tersebut akan kita bahas di artikel berikutnya.
Senin, 31 Oktober 2011
Tips Seni Merangkai Bunga
Namun bagi para peminat seni merangkai bunga yang masih pemula bisa mencobanya di rumah saja. Memperindah kamar bisa dilakukan ibu-ibu atau remaja putri di waktu senggang. Atau dapat juga ditampilkan untuk membuat meja kerja dan sudut ruangan di dalam kantor lebih asri.
Paula memberikan beberapa tip sederhana yang bisa dilakukan. Misalnya jenis tanaman yang dipakai apa saja yang dapat diambil di sekitar halaman dan kebun. Triknya yaitu menyusun bentuk yang seimbang, baik dalam komposisi warna, bentuk daun atau bunga serta penempatannya.
Contohnya memakai bahan dasar pohon pisang- pisangan. Kata dia, buahnya yang berwarna mencolok tersebut cukup di taruh secara ganjil, satu , tiga atau lima saja. Nah, untuk tampil agar lebih hidup dan cantik ditambahkan dedaunan berwarna hijau sebagai pelengkap.
Sedangkan wadah yang dipakai bisa menggunakan berbagai macam benda, seperti kulit kayu, vas bunga, pot tanah liat serta keranjang rotan atau bambu. Bila yang dipakai pot yang transparan seperti botol, menurut pandangan dia, sangat unik ditaruh kerikil atau gundu didalamnya. Tak lupa juga diisi dengan air bersih. Dalam hal perawatan, bila pot diisi air, cairan tersebut harus diganti setiap hari. Batangnya yang busuk pun harus dipotong sedikit demi sedikit. Agar tampak lebih segar, kelopak bunga dan daun bisa disemprot air dengan menggunakan spray. Dengan begitu, rangkaian bunga bisa bertahan lebih lama.
Dari Hobbi bisa Jadi Peluang Bisnis
Bagi Paula yang kini berwiraswasta di bidang dekorasi itu, hobi merangkai bunga ternyata cukup membantu menambah pemasukan keluarga. Kini, hampir setiap hajatan yang digelar selalu menampilkan seni merangkai bunga sebagai hiasan. Begitu pula di kala hari besar seperti lebaran, natal atau acara merayakan tutup tahun, para perangkai bunga sibuk menerima pesanan. Pada saat-saat itulah pebisnis bunga sedang mengalami peningkatan pesanan.
“Harga satu paket rangkaian tergantung dari banyaknya bunga dan jenis yang digunakan. Apalagi yang dipakai adalah bunga impor,” ujar Paula, yang mematok harga satu paket rangkaian bunga seharga 250 ribu sampai 350 ribu rupiah. Sedangkan sekeranjang rangkaian kombinasi bunga dan buah-buahan ditawarkan hingga Rp 500.000. “Harga itu pun termasuk pelayanan untuk antar gratis sampai di tempat,” tuturnya berpromosi. Sedangkan dekorasi bunga untuk keperluan hiasan pesta di gedung bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Seni merangkai Bunga dan Variasinya
Pesona tumbuhan mampu menghadirkan keindahan dekorasi ruangan. Bisa ditaruh di atas meja, ditempatkan di sudut kamar, atau sebagai hiasan lainnya.
Pesona tumbuhan mampu menghadirkan keindahan dekorasi ruangan. Bisa ditaruh di atas meja, ditempatkan di sudut kamar, atau sebagai hiasan lainnya. Apalagi ditampilkan dalam keadaan hidup, bukan plastik. Hal itu dilakukan dengan menjejali berbagai jenis bunga dalam suatu wadah, disisipi pula bersama aneka dedaunan atau buah-buahan.
Kumpulan bagian tanaman tersebut akan tampil lebih menarik bila mengetahui lebih jauh tentang seni merangkai. Persoalannya, ada beberapa hal mendasar yang dapat membuat bunga atau daun liar agar terlihat menawan. Seni merangkai bunga, begitu banyak orang mengenal, di dalamnya banyak memuat “jurus-jurus” menghias bagian-bagian pohon dalam berbagai bentuk. Penempatannya juga dilakukan pada banyak wadah, seperti pot, keranjang, gerabah, atau botol. Bahkan tembok atau dinding vertikal pun bisa dipakai untuk menaruh rangkaian.
Keterampilan tangan tersebut biasanya dipakai untuk mendekorasi keperluan pesta pernikahan, ulang tahun, ucapan selamat kepada seseorang atau untuk memperindah ruang kerja di dalam kantor. Begitu juga bisa ditampilkan hanya sekadar pekerjaan iseng di rumah, dengan menaruh hiasan bunga di atas meja atau lemari.
Di Indonesia hobi memadukan variasi flora tersebut telah dikenal sejak lama. Hal tersebut dapat dilihat dalam kegiatan upacara-upacara adat atau pesta tradisional yang banyak menampilkan bagian tanaman untuk perias ruang atau orang. Bahkan sejumlah orang percaya ada beberapa jenis bunga yang masih dianggap sakral seperti melati atau kamboja.
Namun di negara lain seperti Jepang, hobi merangkai bunga merupakan bagian dari seni budaya tradisional masyarakatnya yang masih dilestarikan. Ikebana, begitu mereka menyebutnya, adalah seni merangkai bunga yang telah diwariskan secara turun-temurun dari para nenek moyang negeri matahari terbit itu. Pengaruhnya bahkan telah menyebar sampai penjuru dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan seni merangkai bunga makin banyak penggemarnya. Begitu pula dengan aneka jenis variasinya atau alirannya yang telah banyak berkembang. Semula hanya ditampilkan untuk tanaman, wadah, atau keperluan tertentu, tapi kini telah menyebar ke bentuk apa saja.
Menurut pandangan seorang pencinta seni merangkai bunga, Paula N Hatiningsih, pemakaian bahannya pun tidak melulu didominasi oleh jenis bunga-bungaan. Untuk menambah semarak banyak dipakai aneka bentuk daun atau ranting. Ada juga yang memadukannya dengan berbagai jenis akar kering atau tanaman merambat. Begitu pula dengan tampilan buah-buahan, warna dan bentuknya yang beraneka ragam banyak dijadikan sisipan dalam hiasan. “Semua bahan-bahan itu bisa dipadukan bersama agar terlihat cantik, indah, cocok dan menawan, karna di situlah mengandung nilai seninya,” tuturnya.
Bergaya Liar
Paula berpendapat bahwa ada beberapa aliran yang berkembang di dalam seni merangkai bunga. Ikebana, misalnya yang dipelopori oleh orang Jepang, keberadaannya sangat terkenal di dunia. Ciri yang menyolok dari aliran ini, kata dia, adalah berukuran mini dengan bunganya yang sedikit. Pada rangkaiannya juga terlihat sosok batang atau ranting dari pohon kering.
Ada juga dikenal orang dengan gaya tradisional,yang berciri khas hiasannya didominasi oleh bunga melati. Sedangkan salah satu aliran yang belum banyak dikenal orang yaitu bergaya wild (liar) istilahnya. “Aliran liar ini merupakan pengembangan dari seni merangkai bunga,” kata Paula yang menekuni seni merangkai bunga sejak tahun 1978.
Seingat dia, kesan natural seperti ini mulai marak digunakan sejak awal tahun 1990-an. Padahal ia bersama teman-temannya sudah mulai memperkenalkannya sejak tahun tujuh puluhan.” Waktu itu hanya orang-orang bule saja yang suka dan hanya kalangan tertentu peminatnya seperti golongan masyarakat high class,” ujar mantan karyawan yang telah menekuni bidang dekorasi bunga selama 17 tahun di Hotel Mandarin, Jakarta, itu.
Keunikan dari rangkaian tersebut terletak pada model dekorasinya yang tampak lebih alami. Paduannya pun seakan menyatu dengan alam meskipun ditempatkan di dalam ruangan atau tempat tertentu. “Nilai seninya terkesan lebih tinggi,” begitu menurut pendapat Paula. Karna, tambah dia, bentuknya ditata tidak proporsional, ngawur, tampak liar, tidak beraturan. Hal yang mencolok adalah dedaunan tampak kelihatan, dengan bunga yang bermunculan.
Ciri khas lainnya terlihat dari bahan-bahan yang digunakan. Beraneka jenis tanaman bisa dipakai untuk bahan campuran, meskipun jenis pohon tersebut tidak lazim dipakai untuk dekorasi bunga pada umumnya. Misalnya saja, dalam gaya wild menyuguhkan aneka daun, buah, atau bunga liar yang tumbuh di kebun, taman, serta hutan.
Makanya pohon yang diambil seperti pohon honje, batang gandum, jenis ilalang, tumbuhan air serta jenis nanas-nanasan. Semua itu akan dikombinasikan dengan tanaman seperti bunga matahari, lily, casablanca, statice, atau bird of paradise dan sebagainya. Agar berkesan lebih bervariasi, rangkaian juga bisa digabungkan dengan aneka jenis buah.Bentuknya bisa disajikan dalam suatu wadah apik atau keranjang. Namun banyak juga para disainer bunga menampilkan unsur alam liar untuk kegiatan pesta seperti merias pelaminan. Hal tersebut bisa ditambahkan dengan membuat kolam ikan mini, air mancur, serta menempatkan pohon pisang atau palem pisang sebagai pelengkap hiasan. “Desain bergaya liar seakan memindahkan suatu hutan atau taman ke dalam ruangan,” tutur Paula, mantan dekorator di Hotel Regent tahun 1996-1998 itu.
Langganan:
Postingan (Atom)